Konsumsi Gula Alami untuk Bantu Cegah Diabetes, benarkah ?

Kutus Kutus – Masyarakat Indonesia kian sadar dengan kesehatan terutama penyakit yang disebabkan oleh karena terlalu banyak mengkonsumsi gula yakni diabetes.  Diabetes adalah salah satu penyakit berbahaya yang juga banyak terdeteksi di Indonesia.

Hal ini tentu karena masyarakat Indonesia yang notabene ny adalah pecandu minum dan makan yang manis-manis dengan tanpa bahan pemanis alami. Gula adalah salah satu bahan makanan yang bisa digunakan untuk memberikan rasa manis kepada setiap makanan atau minuman yang diolah dengan menggunakan bahan ini.

Saat ini ada beberapa jenis gula yang bisa dikonsumsi namun  belum ada hal pasti yang bisa menyebutkan bahwa jenis gula-gula ini bisa menghindari tubuh dari penyakit diabetes.

Beberapa jenis gula yang ada saat ini dan mungkin Anda juga ada konsumsi salah satunya, yakni :

Gula batu

Gula batu adalah jenis gula yang umum digunakan sebagai bahan pemanis pada the poci. Bentuk gula ini adalah kristal bening dengan ukuran besar, biasanya warnanya cokelat, putih atau kuning. Pembuatan kristal bening ini adalah dari larutan gula jenuh yang kemudian mengalami proses kristalisasi secara perlahan.

Secara rasa, gula batu tidak semanis gula pasir karena adanya air di dalam kristal. Hal ini membuat gula batu dipersepsikan lebih sehat dan lebih cocok untuk diabetesi.

Gula aren

Selanjutnya adalah gula aren. Gula jenis ini dihasilkan dari tanaman nira atau nipah.Gula aren memliki warna dan aroma yang khas sehingga gula jenis ini begitu disukai oleh mereka yang gemar membuat olahan makanan dan minuman manis. Gula aren ini juga sering digunakan untuk menjadi bahan dalam pembuatan cemilan-cemilan tradisional Indonesia.

Karena memiliki bahan baku yang berbeda dengan gula pasir, gula aren juga sering dianggap lebih sehat untuk diabetesi. Sayangnya hal ini tidak benar.

Meskipun tampak berbeda dengan gula pasir biasa, gula aren sesungguhnya juga memiliki kandungan sukrosa (jenis senyawa gula pada gula pasir) yang tinggi. Sebuah riset di Lampung menunjukkan bahwa gula aren tergranulasi mengandung 75-88% sukrosa.

Selain itu, kandungan kalori pada gula aren juga relatif tinggi dan hampir setara dengan kandungan kalori pada gula pasir.

Baca juga : Segudang Manfaat Dari Susu Unta yang Jarang Orang Tahu

Gula stevia

Untuk selanjutnya jenis gula ketiga adalah gula stevia. Gula stevia ini juga sering dijadikan bahan alternatif pengganti gula pasir. Belakangan ini popularitas gula stevia cukup meningkat karena dianggap lebih menyehatkan.

Gula stevia adalah pemanis yang dihasilkan dari tanaman yang berasal dari Stevia rebaudiana. Sejak dulu masyarakat Paraguay Brasil menggunakan tanaman ini sebagai pemanis tradisional. Lalu apakah gula stevia aman digunakan?

Secara alami daun stevia mengandung senyawa yang memiliki rasa sangat manis. Saat diolah menjadi gula, tingkat kemanisannya bisa mencapai 100-200 kali gula pasir.

Karena rasa manisnya yang sangat kuat, dalam jumlah sedikit saja, gula stevia bisa memberikan rasa manis yang diinginkan. Gula stevia juga tidak mengandung kalori dan tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah saat dikonsumsi.

Gula stevia juga dapat digunakan untuk membuat minuman, permen, acar sayuran, hingga produk makanan laut.

Untuk menjaga kesehatan tubuh dimasa pandemic ini dan membantu menyembuhkan segala macam penyakit, silahkan gunakan minyak herbal Kutus Kutus untuk hasil dan khasiat yang sudah teruji. Silahkan pesan disini ya !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *