Gejala Luka Bernanah serta Cara Tepat Mengobatinya

Kutus Kutus – Luka terbuka seharusnya dirawat dengan benar, terutama kebersihannya. Ini karena luka bisa mengundang bakteri yang ada di permukaan kulit. Bila bakteri berkembang biak tanpa kendali di sekitar luka, alhasil infeksi bakteri bisa terjadi. Luka tersebut bisa mengeluarkan nanah diikuti dengan gejala lainnya. Lantas, seperti apa ciri-ciri luka bernanah dan bagaimana cara mengobatinya?

Muncul karena beberapa kondisi tertentu, kondisi Misal adanya sayatan yang menimbulkan luka terbuka bisa mengundang terjadinya infeksi. Terutama jika luka tersebut tidak dirawat dengan tepat. Risikonya akan semakin meningkat jika luka berukuran cukup besar dan dalam.
Jenis Infeksi Pada Tubuh Anda!
Semua kondisi tersebut bisa memperlambat pemulihan tubuh dari luka. Semakin lama luka sembuh, semakin besar kesempatan bakteri untuk berkembang bisa, sehingga risiko infeksi jadi lebih besar.
Salah satu tanda terjadinya infeksi pada luka terbuka adalah keluarnya nanah. Nanah atau dikenal juga dengan istilah medis ekstrudat purulen (cairan puris) adalah cairan kental yang diproduksi sebagai respons peradangan tubuh terhadap infeksi.

Kalau Anda perhatikan, warnanya putih kekuningan, tapi bisa juga berwarna cokelat atau hijau. Biasanya tidak berbau, tapi beberapa jenis bakteri yang bisa menginfeksi dapat menghasilkan nanah berbau busuk.
Menurut Intenational Wound Consensus Update, luka bernanah tidak menjadi satu-satunya tanda infeksi. Berikut ini ada beberapa gejala lain yang biasanya menyertai infeksi pada luka.
Diantaranya :

  1. Tercium bau tidak sedap dari luka.
  2. Munculnya kerak kuning pada luka yang berasal dari nanah yang mengering.
  3. Keropeng semakin membesar.
  4. Kulit sekitar luka menjadi kemerahan, atau semakin bertambah merah. Lukanya semakin sakit dan sensitif. Selain itu, lukanya semakin membengkak dalam waktu 48 jam setelah luka terjadi. Kesemua ini merupakann tanda infeksi lokal.
  5. Mengalami demam yang kadang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening
  6. Penyembuhan luka yang lebih lama.

Gejala buruk yang mungkin terjadi akibat luka bernanah
Munculnya nanah pada luka tidak boleh dibiarkan begitu saja. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan infeksi pada luka yang parah bisa menyebabkan komplikasi yang berujung dengan kecacatan bahkan kematian.
Di bawah ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi jika luka yang mengeluarkan nanah bertambah parah.

  1. Tetanus
    Penyakit serius ini menyerang sistem saraf karena infeksi bakteri. Gejala khas dari tetanus adalah lockjaw atau trismus, yakni kekakuan pada otot rahang yang menyebabkan sulit membuka mulut.
    Gejala lain yang menyertai di antaranya kejang otot sering di punggung, perut dan ekstremitas kejang otot tiba-tiba yang menyakitkan, kesulitan menelan, kejang, sakit kepala, demam dan berkeringat, atau perubahan tekanan darah.
    Penyebab tetanus adalah infeksi bakteri Clostridium tetani pada luka terbuka. Awalnya bakteri yang masuk ke tubuh berkembang.
  2. Gas gangrene
    Luka bernanah yang tidak diobati bisa berakhir dengan gangren, yakni kematian jaringan akibat kurangnya aliran darah karena infeksi serius. Kondisi ini berisiko tinggi terjadi pada orang yang memiliki masalah pembuluh darah atau aliran darah, seperti diabetes.
    Gas gangrene menimbulkan perubahan warna kulit menjadi kebiruan atau keunguan, yang diikuti dengan pembengkakan, keluar nanah berbau busuk, dan mati rasa.

Baca Juga: Kupas Tuntas Masalah Luka : Diperban atau Dibiarkan?

  1. Osteomyelitis
    Infeksi yang semakin bertambah parah bisa menyebar ke jaringan lainnya pada tubuh lewat aliran darah, salah satunya tulang. Kondisi ini disebut dengan osteomyelitis.
    Pada kebanyakan kasus, penyebab osteomyelitis adalah bakteri staphylococcus, jenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung.

Anda bisa mengobati luka menggunakan minyak kutus kutus, pesan di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *