Waspadai Bahaya Kekurangan Air Putih! Minimal 2 Liter Per Hari, Lho!

Kutus Kutus – Kandungan air di dalam tubuh manusia yang sehat adalah lebih dari 60% total berat badan. Itu sebabnya, menjaga kadar air dalam tubuh merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Salah satu cara paling sederhana untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengonsumsi air putih sesuai kebutuhan tubuh.
Apabila tubuh kekurangan air, maka akan rentan terkena dehidrasi yang mana dapat menyebabkan komplikasi serius dan fatalnya lagi dapat mengakibatkan kematikan.
Tapi, apakah Anda tahu apa itu dehidrasi? Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan. Akibatnya, keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu, sehingga tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.
Berikut beberapa gejala awal dehidrasi:
• Merasa haus dan pusing
• Mulut dan kulit kering
• Kelelahan
• Jarang buang air kecil
• Urine berwarna lebih gelap, serta berbau lebih kuat
Ivan Task, seorang pakar kesehatan hidrasi internasional dari Paul Sabatier France University, mengatakan bahwa terdapat 500 juta orang dewasa di dunia yang kurang minum air putih atau kurang dari 1,2 L per hari. Padahal, kebutuhan cairan orang dewasa dalam sehari adalah 2 Liter atau setara dengan 8 gelas air.
Jadi, apa saja bahaya kurang minum air putih yang dirasakan oleh tubuh? Baca terus untuk mengetahuinya!

  1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
    Saat tubuh kekurangan cairan akibat kurang minum, tubuh akan kehilangan air lebih cepat daripada kehilangan elektrolit. Akibatnya, terjadilah ketidakseimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan kejang otot, kelemahan dan detak jantung tidak teratur.
    Tergantung dari seberapa berat dehidrasi yang diakibatkan, kehilangan 1-2% cairan tubuh saja dapat menyebabkan rasa haus yang kuat, kehilangan cita rasa, dan perasaan tidak nyaman.
    Bila kehilangan mencapai 3-4% dapat mengakibatkan kesulitan konsentrasi, gemetar berlebihan, mengantuk, muntah, dan ketidakstabilan emosi.
    Jaga kadar keseimbangan elektrolit tubuh dengan mengonsumsi air sesuai kebutuhan tubuh, karena elektrolit memerankan peran kunci dalam menjaga fungsi jaringan, termasuk peran natrium dalam komunikasi saraf.
  2. Memicu penyakit kronis seperti diabetes
    Menurut pakar kesehatan hidrasi internasional dari Paul Sabatier France University, Ivan Task, kekurangan cairan akibat kurang minum air putih dapat menjadi pemicu awal mula penyakit kronis, seperti diabetes.
    Bahkan, dari sebuah penelitian yang dilakukan Lisa Bankir dari French National Research Institute mengungkapkan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi air kurang dari kadar yang dibutuhkan oleh tubuh bisa mengalami peningkatan kadar gula darah dan mencapai level pra-diabetes.
    Menurutnya, hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan pada hormon vasopresin, yaitu hormon antidiuretik yang mengendalikan penyimpanan air dalam tubuh. Meningkatkan hormon vasopresin kemudian berimbas pada meningkatnya kadar gula darah.
  3. Berdampak buruk pada ginjal
    Bahaya kurang minum air putih selanjutnya adalah berdampak buruk pada ginjal. Hal ini disebabkan, saat kekurangan cairan akibat kurang minum, ginjal Anda akan bekerja lebih keras dan sisa metabolisme tubuh jadi menumpuk, sehingga tidak dapat dikeluarkan oleh sistem kemih dengan baik.
    Selain itu, pakar kesehatan hidrasi internasional Ivan Task juga mengatakan bahwa kekurangan cairan bakal membuat tubuh mengeluarkan hormon vasopresin, yang mengakibatkan peningkatan hormon stres kortisol pemicu inflamasi kronis dalam waktu lama. Alhasil, dalam jangka panjang, tubuh Anda bisa mengalami gagal ginjal, memproduksi batu ginjal, bahkan terkena infeksi saluran kemih.
  4. Hipovolemia
    Bahaya kurang minum air putih selanjutnya merupakan kondisi di mana terdapat pengurangan volume cairan ekstrasel, hipovolemia terjadi bila cairan yang keluar adalah cairan isotonik, yaitu air dan natrium keluar dalam jumlah proporsional.
    Hal ini mengakibatkan osmolalitas plasma tidak berubah atau kadar natrium plasma tetap normal. Disebut juga sebagai deplesi volume, hipovolemia biasanya terjadi ketika mengalami perdarahan dan diare.
  5. Gangguan Pada Sendi
    Pada sendi, air berfungsi sebagai pelumas atau lubrikan dalam bentuk cairan sendi, yang memungkinkan sendi untuk bergerak dengan baik dan meredam gesekan antar sendi.
    Anda harus mengimbangi konsumsi air putih agar menghindari tulang-tulang tersebut saling bergesekan dan membuat tubuh dapat menjalankan aktivitas fisik secara leluasa, seperti lari, melompat, dan lainnya.
  6. Menghambat proses pemulihan saat sakit
    Banyak ahli telah menyatakan bahwa organ tubuh pada manusia punya kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri ketika sedang terjangkit penyakit.
    Namun, fungsi dari organ tubuh akan terganggu jika asupan air putih yang Anda miliki rendah.
    Hal ini akan mengakibatkan organ tubuh akan menjadi kurang optimal dalam membuang racun di dalam tubuh yang pada akhirnya akan menghambat proses penyembuhan Anda dari penyakit.

Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya,
minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *