Kutus Kutus – Orang Indonesia sangat mengenal jahe sebagai rempah yang dimanfaatkan untuk aneka campuran masakan. Rasa jahe yang pedas bila dibuat minuman memberikan sensasi sebagai pelega dan penyegar tenggorokan.
Tanaman jahe Zingiber officinale termasuk dalam kelas Monocotyledon atau tanaman berkeping satu dan famili Zingiberaceae (suku temu-temuan).
Tahukah kamu, bahwa tanaman ini menjadi salah satu jenis rempah-rempah yang lama tumbuh di Indonesia?
Nama Zingiber menjadi nama latin dari bahasa Sansekerta yaitu singibera. Artinya berbentuk tanduk.
Hal ini karena bentuk percabangan rimpang jahe mirip tanduk rusa. Biasanya tanaman ini tumbuh di pekarangan rumah atau kebun.
Tanaman jahe diperkirakan berasal dari India dan China yang terkenal sebagai negara yang memanfaatkan jahe sebagai obat. Bangsa Yunani dan Romawi mendapatkan jahe dari pedagang Arab yang memperoleh jahe dari India.
Klasifikasi jahe digolongkan sebagai berikut:
Filum = Plantae
Ordo = Zingiberales
Familia = Zingiberaceae
Genus = Zingiber
Spesies = Zingibe officinale
Ada 3 macam jenis jahe yang akan kami bahas pada artikel kali ini, yaitu :
Jahe besar
Jahe besar sering disebut jahe gajah, karena memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan jahe lainnya. Rimpang jahe ini berwarna putih kekuningan, selain itu rimpangnya yang besar dan gemuk karena memiliki ruas yang menggembung.
Baca juga : Brotowali Pahit Namun Punya Segudang Khasiat Untuk Tubuh
Jahe ini biasanya digunakan untuk sayur, masakan, minuman, permen, dan rempah-rempah. Jahe gajah bisa dikonsumsi waktu berumur muda maupun tua, baik sebagai jahe olahan maupun segar.
Jahe besar memiliki rasa yang kurang pedas serta aroma kurang tajam di bandingkan jenis jahe lainnya. Jahe gajah memiliki kandungan minyak asiri sekitar 0,18 persen hingga 1,66 persen dari berat jahe kering.
Jahe putih kecil
Jahe putih kecil memiliki nama lain Z. officianale var. Amarum atau biasa disebut jahe emprit. Warnanya putih, bentuknya agak pipih, berserat lembut, namun memiliki aroma yang juga kurang tajam dibandingkan jahe merah.
Jahe putih kecil ini memiliki ruas rimpang berukuran lebih kecil dan agak rata sampai sedikit menggembung. Rimpangnya lebih kecil dari jahe gajah, namun lebih besar dari jahe merah.
Jahe ini biasa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan jamu segar maupun kering, bahan pembuat minuman, penyedap makanan, rempah-rempah, serta cocok untuk ramuan obat-obatan.
Kadar minyak asiri pada jahe putih kesil sebesar 1,7 persen hingga 3,8 persen dengan kadar oleoresin 2,39 persen sampai 8,87 persen.
Jahe merah
Jahe merah memiliki nama latin Zingiber officinale var.rubrum. Jahe ini juga disebut jahe sunti.
Jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma yang sangat tajam sehingga sering dimanfaatkan untuk pembuatan minyak jahe dan bahan obat-obatan. Jahe merah memiliki rimpang yang berwarna kemerahan dan lebih kecil dibandingkan dua jenis jahe lainnya.
Memiliki serat yang kasar dan kandungan minyak asiri sekitar 2,58 persen hingga 3,90 persen dari berat kering. Alasan jahe memiliki rasa pedas, karena jahe mengandung zat bernama gingerol. Jahe merah mengandung gingerol lebih banyak dibandingkan jenis jahe lainnya.
Beberapa manfaat kesehatan yang didapatkan dengan rajin konsumsi jahe adalah :
Membantu membersihkan tubuh melalui keringat
Meringankan batuk dan pilek Meredakan nyeri sakit kepala
Mencegah darah menggumpal dan terseumbatnya pembuluh darah
Membuat lambung nyaman dan mengeluarkan angin
Meringankan diare
Meringankan radang sendi
Memperkuat otot
Melancarkan pencernaan
Menurunkan kolesterol
Memudahkan kerja jantung memompa darah
Segera gunakan Minyak Kutus Kutus untuk dapatkan khasiat kesehatan yang baik untuk tubuh Anda, silahkan pesan disini !