Telinga yang Gatal Memang Enak Jika Dikorek, Tapi Jangan Terlalu Sering! Ini Bahayanya!

Kutus Kutus – Jika telinga kotor, apakah boleh sering-sering membersihkannya? Berapa kali batas aman mengorek telinga?

Tahukah kamu kalau telinga adalah salah satu organ yang mampu membersihkan diri sendiri? Sang pencipta telah menciptakan manusia dengan bentuk sebaik-baiknya, begitu juga indera pendengaran yang diciptakan dengan bentuk yang dapat mengantisipasi kotoran masuk dengan mudah. Bisa dilihat bentuk liang telinga yang bersudut sehingga membuat kotoran sulit masuk ke bagian dalam. Lalu mengapa telinga seolah-olah memiliki kotoran?

Telinga manusia memproduksi getah telinga yang bertekstur lengket yaitu serumen. Getah ini berwarna cokelat dan sedikit kuning. Serumen lah yang sering menempel pada cotton bud saat kamu mengorek telinga. Pada kenyataannya, getah yang sering disebut sebagai tahi telinga ini justru berfungsi untuk menangkap kotoran yang akan masuk. Setelah itu, serumen akan dengan sendirinya mengeluarkan kotoran yang sudah kering.

Terkadang serumen akan menggumpal dan menyumbat telinga. Kebanyak orang memilih untuk membersihkannya dengan cara mengorek telinga dengan cotton bud. Padahal hal itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah, malah kebiasaan ini bisa menyebabkan telinga menjadi sakit.

Mengorek telinga dengan malah akan membuat getah tersebut terdorong ke bagian dalam telinga. Mengorek telinga yang terlalu sering dapat membuat getah terdorong sehingga akan menumpuk dan menyumbat bagian dalam telinga. Akibatnya, pendengaran mungkin akan terganggu.

Selain dapat menyumbat telinga, mengorek telingan juga dapat mengakibatkan bahaya lainnya seperti:

1. Perdarahan

Mengorek telinga yang terlalu sering dapat meningkatkan resiko pendarahan pada telinga. Apalagi jika kamu mengoreknya terlalu keras dan terlalu sehingga dapat menyebabkan dinding telinga luka dan mengalami perdarahan.

2. Kolaps

Terkadang ketika mengorek telinga akan muncul rasa gatal di tenggorokan bahkan mengakibatkan batuk-batuk. Kondisi ini merupakan respon dari saraf pagus hingga perut. Kalau kamu sering mengalami ini, suatu saat bisa berujung kolaps.

3. Infeksi

Infeksi telinga dapat terjadi jika kamu terlalu sering mengorek telinga. Infesi pada telinga biasanya akan menyebabkan bisul yang bernanah yang  berada di liang telinga, kelenjar rambut, bahkan sampai ke bagian telinga tengah di belakang gendang. Jika jumlah nanah semakin banyak, risiko gendang telinga pecah atau bocor akan semakin tinggi. Hal ini juga dapat menyebabkan kualitas pendengaran menurun.

4. Gangguan Saraf

Bahaya lain yang dapat terjadi jika kamu terlalu sering mengorek telinga dapat mengganggu saraf facialis. Saraf facialis yang berada di belakang liang telinga dapat terganggu. Saraf tersebut fungsinya menggerakkan otot wajah.

Pada dasarnya letak saraf ini dilindungi tulang. Namun jika terjadi infeksi atau gangguan lain, saraf ini pun dapat terangsang. Akibatnya, wajah mungkin merasa kaku, sulit digerakkan, mencong dan mata tak bisa ditutup. Gangguan ini biasanya disebut sebagai kelumpuhan saraf facialis.

Cara Mengatasi Telinga yang Kotor

Menurut pendapat sejumlah ahli dari Oxford University Hospitals, manusia sebenarnya tidak perlu membersihkan telinga dengan alat atau benda asing. Karena sesungguhnya telinga bisa bersih dengan alami. Membersihkan dengan menggunakan cotton buds malah berpotensi mengganggu mekanisme pembersihan alami telinga.

Jika menemukan kotoran berlebihan di dalam telinga, sebaiknya kamu mengunjungi dan meminta dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk membersihkan telinga kamu.

Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya, minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *