Kutus Kutus – Semakin bertambahnya usia, semakin jarang untuk melakukan olahraga. Alasan yang paling sering umum ialah badan tidak sekuat muda dulu untuk berolahraga seta banyaknya masalah kesehatan.
Memang benar, semakin bertambahnya usia, olahraga yang terlalu berat sulit untuk dilakukan dan dapat menyebabkan cedera serius. Tetapi, terdapat 8 olahraga yang aman dan minim cedera yang cocok untuk dilakukan oleh lansia (lanjut usia).
Yang perlu diingat, olahraga bukan hanya kegiatan yang dilakukan oleh orang yang berusia muda saja. Namun, semakin berumur, aktivitas berolahraga jangan sampai ditinggalkan.
Berolahraga di usia tua terbukti memiliki banyak manfaat, contohnya dapat mempertahankan daya tahan tubuh, meningkatkan kekuatan, memperlambat demensia, serta mengurangi risiko terserang obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Berikut olahraga yang aman dilakukan lansia agar tubuh tetap bugar.
1. Jalan kaki
Berjalan adalah jenis olahraga yang paling sederhana dan efektif untuk lansia.
Australian Physical Activity and Sedentary Behaviour Guidelines menyebut lansia yang berjalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 40 persen.
Membayangkan berjalan kaki selama 30 menit mungkin akan menjadi aktivitas yang berat bagi lansia yang memiliki kendala kesehatan pada kaki. Namun berjalanlah dengan lambat sembari berkeliling di sekitar perumahan dan menghirup udara segar yang dapat memperbaiki kondisi fisik maupun psikologis.
3. Yoga
Yoga merupakan salah satu olahraga yang cocok untuk segala usia. Bahkan ketika orang berusia di atas 55 tahun ke atas yang mengalami masalah persendian seperti asam urat atau radang sendi disarankan melakukan yoga karena membuat tulang dan sendi lebih luwes.
Asisten profesor ilmu olahraga di Universitas Miramar San Diego Jessica Matthews mengatakan yoga adalah pilihan olahraga yang bagus karena tidak memerlukan peralatan khusus dan dapat dilakukan di mana saja, sekalipun di kursi roda.
4. Berenang
Berenang aman dilakukan siapa saja, terutama bagi wanita hamil ataupun orang tua yang menderita masalah sendi atau penyakit jantung.
Berenang adalah olahraga yang direkomendasikan untuk mencapai kebugaran tanpa risiko cedera lutut dan sendi yang rapuh.
Serupa manfaatnya dengan aerobik, berenang dapat membangun daya tahan tubuh, memperkuat jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kapasitas paru-paru.
5. Senam
Senam melibatkan gerak aktif seluruh anggota badan, serta melatih kekuatan dan keseimbangan tubuh. Senam juga telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kekuatan pada lansia karena terdapat gerakan-gerakan yang dinamis.
Ada banyak jenis senam yang diperuntukkan bagi lansia seperti senam aerobik, salsa, chairs, hingga senam jazz yang bermanfaat menjaga massa otot dan meningkatkan kekuatan tulang.
Senam bagi lansia juga dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, serta diabetes. Bahkan menurut American Council on Exercise, senam dapat memperlambat demensia pada orang tua.
Melansir LiveStrong, lansia bisa melakukan senam aerobik setidaknya 30 menit setiap hari. Cukup siapkan video latihan senam di rumah atau kunjungi komunitas senam lansia untuk segera memulai olahraga senam.
6. Peregangan betis
Saat memasuki fase usia lanjut, banyak orang tua mengeluhkan kakinya sudah kurang kuat digunakan untuk berjalan apalagi berlari. Untuk meningkatkan kekuatan otot kaki, bisa coba olahraga ringan seperti peregangan betis.
Peregangan betis atau calf muscle stretches dapat memperkuat tubuh bagian bawah yang penting sebagai pengatur keseimbangan dan meningkatkan kemampuan kecepatan saat berjalan. Melakukan latihan ini secara rutin dan dengan cara yang tepat bisa membantu memompa darah dengan volume besar dari kaki ke tubuh bagian atas hingga otak.
Untuk melakukannya, dimulai dengan posisi duduk atau berdiri. Jika melakukan peregangan betis sambil berdiri, cukup temukan dinding yang kokoh. Berdirilah menghadap dinding dengan tangan setinggi mata. Lalu tempatkan kaki kiri di belakang kaki kanan. Jaga tumit kiri untuk tetap di lantai dan tekuk lutut kanan. Terakhir, tahan peregangan selama 15 hingga 30 detik. Ulangi dua hingga empat kali per kaki.
Jika ingin meregangkan betis dengan posisi duduk, diperlukan handuk sebagai alas telapak kaki. Pertama, duduklah di lantai dengan kaki lurus. Letakkan handuk di sekitar telapak kaki kanan dan pegang kedua ujungnya. Tarik handuk ke arah tubuh sambil menjaga lutut tetap lurus dan tahan selama 15 hingga 30 detik. Ulangi latihan ini dua hingga empat kali per kaki.
8. Bersepeda
Bersepeda adalah salah satu olahraga terbaik bagi tubuh yang semakin menua yang minim risiko keseleo karena tak memberikan banyak tekanan pada lutut, sendi, maupun pergelangan kaki.
Ketika mengayuh pedal, kaki menciptakan gerakan halus, stabil, dan mantap. Tak hanya direkomendasikan bagi orang tua, bersepeda juga menjadi olahraga yang sempurna bagi orang yang baru pulih dari cedera.
Rutin bersepeda membantu meningkatkan sistem kerja kardiovaskular, memperkuat jantung dan paru-paru, melemaskan otot, serta mengurangi ketegangan pada persendian.
Dengan melakukan olahraga di atas, tak mustahil bagi para lansia yang ingin memiliki tubuh yang lebih bugar, sehat, dan aktif di masa tua.
Olahraga pun tak selalu berkaitan dengan aktivitas fisik yang berat dan menguras tenaga ekstra.
Asal dilakukan dengan tepat dan disesuaikan dengan kemampuan diri, para lansia bisa mendapat manfaat kesehatan yang maksimal sekaligus meningkatkan kualitas hidupnya.
Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya,
minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !