fbpx

Mengapa Mie Instan Tidak Boleh Dikonsumsi Secara Berlebihan? Pahami Alasannya

Kutus Kutus – Mengonsumsi mie instan tentu bukan hal asing lagi bagi sebagian besar masyarakat, termasuk di Indonesia. Dengan rasa yang enak, mudah disajikan, dan harga yang terjangkau, makanan cepat saji ini menjadi menu favorit.

Mie instan biasa dijual dalam bentuk kering yang dilengkapi dengan bumbu berbentuk bubuk dan minyak dalam kemasan terpisah. Cara memasak mie instan adalah merebusnya dengan air mendidih atau ada sebagian yang cukup dengan direndam air panas.  Namun, tahukah Anda bahwa terdapat bahaya mie instan di balik kenikmatannya?

Alasan Mengapa Mie Instan Tidak Boleh Dikonsumsi Secara Berlebihan

Jangan terlena saat menikmati lezatnya mie instan. Anda juga perlu memahami berbagai bahaya makanan ini, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

  • Bukan sumber nutrisi yang baik
    Mie instan kerap disebut sebagai makanan tidak sehat lantaran kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral. Penelitian telah membuktikan bahwa sering mengonsumsi mie instan berarti membiarkan tubuh mendapatkan kualitas makanan yang buruk. Lebih jauh lagi, mi instan dapat menimbulkan risiko sindrom metabolik. Sindrom ini akan meningkatkan kemungkinan Anda terserang penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
  • Tinggi karbohidrat dan sodium/natriumMie instan yang disajikan dengan kaldu instan biasanya memiliki kandungan garam atau natrium yang tinggi. Satu kemasan mie instan bisa mengandung sekitar 860 mg natrium. Jumlah ini belum ditambah makanan lain yang mengandung natrium, yang Anda konsumsi pada hari yang sama. Padahal asupan natrium yang disarankan per hari tidak lebih dari 2.000-2.400 mg (setara 5-6 gram garam).
  • Mengandung MSG
    Penggunaan MSG (monosodium glutamate) yang berfungsi meningkatkan rasa mie instan menjadi lebih asin, manis, atau asam juga memiliki risiko kesehatan. MSG dapat memicu reaksi alergi dengan gejala rasa sakit pada dada, berkeringat, jantung berdebar, dan sakit kepala). Kandungan natrium yang tinggi dan MSG dari mie instan disarankan untuk dihindari oleh penderita hipertensi, pengguna obat diuretik, dan pengguna beberapa jenis obat antidepresan serta penderita gagal jantung kongestif.
  • Perhatikan kemasannya
    Hal lain yang perlu diperhatikan ketika membahas bahaya mie instan adalah kemasannya. Ada mie instan yang dikemas dengan bahan yang menggunakan styrofoam yang mengandung bahan kimia bisphenol A (BPA). BPA dapat mengganggu cara kerja hormon, memengaruhi perkembangan otak pada bayi dan anak-anak, serta menghambat perilaku. Bagi orang dewasa, berisiko meningkatkan penyakit jantung.

Meminimalkan Efek Mie Instan

Jika mempertimbangkan kandungan nutrisi mie instan yang tidak seimbang ditambah dengan bahan-bahan pelengkap yang berisiko bagi kesehatan, sebaiknya Anda membatasi konsumsi mie instan.

Sebagai upaya menyeimbangkan gizi pada sajian mie instan, Anda dapat menambahkan beberapa bahan tambahan, seperti telur, ayam, jamur, wortel, kacang-kacangan, kubis, dan bahan-bahan alami lainnya.

Jika mungkin, jangan gunakan seluruh bumbu. Batasi setengah takaran saja karena bumbu mie instan mengandung MSG dan banyak garam. Sebagai pengganti, coba campur makanan Anda dengan bawang putih, daun kucai, irisan cabe, atau lada untuk menambah cita rasanya.

Jika Anda sering mengonsumsi mie instan, pertimbangkan untuk segera menguranginya agar terhindar dari bahaya mie instan yang mengintai. Perbanyak konsumsi makanan dengan kandungan nutrisi seimbang, dilengkapi dengan pola hidup sehat seperti tidak merokok dan olahraga secara teratur.

Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya,
minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply