Keramas Setelah Melahirkan : Dibolehkan atau Dilarang?

Kutus Kutus – Isu tentang larangan keramas setelah melahirkan adalah hal yang sudah sangat populer di kalangan para ibu. Akan tetapi, hal itu ternyata hanyalah mitos belaka. Mandi sekaligus membersihkan rambut setelah melahirkan sangat aman untuk dilakukan, bahkan bermanfaat untuk ibu. Namun, ibu tetap harus mengikuti anjuran untuk melakukan rutinitas tersebut dengan memperhatikan beberapa hal.

Bagi para ibu, tentu pastinya pernah mendengar nasihat untuk tidak mencuci rambut atau keramas setelah melahirkan setidaknya selama sebulan, alasannya  dikarenakan kondisi fisik ibu sedang tidak prima alias menurun  pasca melahirkan, sehingga membasahi rambut dan kepala dipercaya bisa membuat ibu jatuh sakit.

Faktanya, keramas merupakan salah satu rutinitas yang  sangat penting untuk menjaga kebersihan rambut ibu. Dengan keramas secara rutin, minyak, keringat, kotoran, serta  sel-sel mati yang ada pada kulit kepala bisa dibersihkan, sehingga ibu bisa terhindar dari berbagai masalah rambut seperti ketombe. Jadi, bolehkah keramas setelah melahirkan? Simak artikel berikut :

Larangan Keramas Setelah Melahirkan : Fakta atau Mitos?                          

Entah dari mana dan siapa yang menyebarkan isu larangan keramas setelah melahirkan pertama kali berasal, tetapi hal itu juga menjadi salah satu kepercayaan dalam kebudayaan Cina. Menurut publikasi Asia-Amerika Hyphen Magazine, satu bulan setelah bayi lahir diakui sebagai periode penting pertumbuhan dan pemulihan bagi ibu dan anak. Itulah mengapa selama periode ini, ada banyak pantangan bagi ibu dan bayi. Bagi ibu, salah satu pantangannya adalah tidak boleh keramas setelah melahirkan. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa keramas setelah baru saja melahirkan bisa membuat “angin” masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan ibu baru mengalami nyeri sendi atau tulang.

Namun perlu digaris bawahi, larangan keramas setelah melahirkan hanyalah mitos belaka! Membasahi kepala dan mencuci rambut tidak memberikan dampak buruk se pada kesehatan ibu. Bahkan, mandi dan keramas setelah melahirkan bisa membantu meredakan ketegangan dan kelelahan akibat proses persalinan dan aktivitas mengurus bayi yang baru lahir.

Membersihkan tubuh setelah melahirkan juga penting untuk membantu penyembuhan luka. Membersihkan jahitan dengan lembut menggunakan air hangat juga bisa membantu mencegah infeksi. 

Kapan Waktu yang Diperbolehkan Keramas Pasca Melahirkan?

Beberapa hari setelah melahirkan, ibu mungkin akan merasa sangat low. Belum lagi ibu juga harus mengurus bayi yang baru lahir. Jadi, tidak perlu terburu-buru untuk melakukan berbagai macam  aktivitas. Lakukanlah aktivitas harian ibu secara perlahan ketika kekuatan tubuh ibu mulai kembali secara tahap demi tahap. Begitu juga halnya dengan keramas. 

Setelah melahirkan, ibu bisa mandi atau mencuci rambut kapan saja ibu ingin dan siap melakukannya. Namun, bagi ibu yang melahirkan secara Caesar, ibu mungkin akan diminta untuk menunggu sekitar satu minggu sampai sayatan di perut ibu pulih. Bicarakanlah dengan dokter kandungan untuk mengetahui instruksi yang tepat. 

Hal yang Perlu Ibu Perhatikan 

Walaupun ingin keramas setelah melahirkan. Ibu dianjurkan untuk mandi dan keramas dengan menggunakan air hangat. Setelah mandi, ibu perlu segera mengeringkan tubuh  agar tidak terkena udara dingin. Selain itu, ibu juga perlu menjaga luka bekas jahitan tetap kering setelah mandi dan keramas. Bila tidak bisa benar-benar kering, mintalah perawat untuk menggantinya dengan yang baru.

Ibu juga disarankan untuk tidak keramas sendiri di kamar mandi. Mintalah bantuan orang lain, seperti perawat, suami, atau anggota keluarga lain untuk membantu ibu mandi dan keramas.

Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya, minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *