Jangan Membiarkan Kaki Kesusupan, Sangat Berbahaya

Kutus Kutus – Kesusupan biasa terjadi jika Anda menginjak sesuatu yang mungkin tak jelas terlihat dan bentuknya tajam. Hal ini biasanya terjadi saat Anda bertelanjang kaki. Kesusupan ini bisa diakibatkan oleh serpihan kayu, serpihan kaca, atau duri-duri tanaman.

Akan tetapi, serpihan tersebut sangat kecil dan sangat sulit dikeluarkan ketika sudah menusuk ke dalam kulit. Anda mungkin berpikir tidak masalah jika harus tetap berjalan dengan menahan rasa sakit akibat kesusupan, karena menganggapnya bisa sembuh sendiri. Namun sebenarnya tidak demikian.

Bahaya Kesusupan yang Tak Segera Diobati

Sebaiknya kesusupan tidak dibiarkan. Anda harus mengeluarkan benda yang masuk ke dalam kaki dengan segera. Hal ini dipaparkan oleh Ashley Jones, seorang praktisi perawat bersertifikat di The Ohio State University Wexner Medical Center, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Livescience.

“Yang terbaik adalah tidak menunggu (keluar sendiri), karena meninggalkan serpihan di tubuh dapat memberikan jalan bagi infeksi,” ucap Jones.

Infeksi adalah ancaman nyata saat Anda membiarkan kesusupan dan tidak segera mengeluarkan benda yang masuk ke dalam kaki.

Lama kelamaan jika didiamkan, kesusupan akan menyebabkan infeksi. Kalau ada bendanya sebaiknya dicabut. Ini biasanya akan menyebabkan Anda merasa sakit saat jalan, seperti ada yang mengganjal. Anda akan merasa nyeri dari hari ke hari atau tambah berat rasa sakitnya kalau sudah sampai tahap infeksi juga.

Tetapi kalau sudah yakin tidak ada bendanya, kelihatan bersih, dan diinjak masih terasa sakit, bisa jadi rasa nyeri tersebut karena luka saja. Kalau tinggal luka, hanya perlu dijaga tetap bersih lukanya.

Waspadai Infeksi Akibat Kesusupan

Menurut Jones, kulit adalah penghalang utama untuk mencegah terjadinya infeksi. Jadi, serpihan yang merusak kulit pada dasarnya memudahkan bakteri di luar kulit untuk benar-benar masuk ke bawah kulit,

Bakteri itu mungkin sudah berada di serpihan, bertahan untuk kemudian bisa masuk ke aliran darah, atau mungkin masuk melalui gerbang terbuka setelah pertahanan tubuh runtuh. Oleh sebab itu, amat penting untuk segera mengatasi kesusupan.

Salah satu infeksi yang mungkin terjadi akibat kesusupan adalah karena bakteri tetanus (clostridium tetani). Jika bakteri itu masuk ke dalam tubuh seseorang yang tidak divaksinasi, kuman tersebut bisa mengeluarkan racun yang merusak sistem saraf.

Sementara itu, Jefry Biehler, ketua pediatri di Nicklaus Children’s Hospital di Miami, AS menyarankan jika sulit mengeluarkannya sendiri maka sebaiknya pergi ke dokter. Jika mengeluarkan serpihan di rumah dapat menyebabkan banyak pendarahan, Biehler menyarankan untuk pergi ke pusat perawatan kesehatan.

Nantinya para profesional dapat mengeluarkan serpihan dengan menggunakan instrumen yang bersih dan steril. Sebab, jika serpihan tidak dihilangkan, tubuh mungkin tidak akan menyerapnya atau memecahnya.

Menurut Biehler, serpihan yang masuk ke kaki dapat menyebabkan reaksi inflamasi, yang bisa berarti pembengkakan dan kemerahan di daerah yang bermasalah. Terlebih lagi, kantong nanah dapat terbentuk untuk membantu mengeluarkan serpihan.

Jika peradangan berlanjut selama beberapa hari atau minggu, area tersebut kadang-kadang dapat mengalami benjolan yang agak permanen atau biasa disebut granuloma.

Benjolan tersebut semacam gelembung pelindung dari benda asing yang tidak bisa disingkirkan oleh tubuh.

Kadang-kadang tubuh secara alami dapat mengeluarkan serpihan dari kulit tanpa menyebabkan respons peradangan. Di waktu lain, serpihan dapat tetap berada di kulit selamanya.

Bagaimanapun, jika mengalami benda asing yang bersarang di kulit seperti kesusupan, sebaiknya segera periksakan kondisi Anda ke dokter. Sebab salah satu bahaya kaki kesusupan adalah terjadinya infeksi pada kulit yang kemudian dapat membahayakan kondisi kesehatan Anda.

Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya, minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *