Fungal Acne dan Bruntusan, Dua Masalah Wajah yang Sulit Dibedakan

Kutus Kutus – Fungal acne dan bruntusan adalah dua masalah wajah yang terlihat sama. Jika dilihat sekilas, bentuk keduanya terlihat mirip sehingga membuat banyak orang tidak dapat membedakan antara bruntusan dan fungal acne dengan benar.

Bagi kamu yang mengalami masalah wajah yang berjerawatan harus dapat membedakan keduanya agar kamu bisa mencari solusi untuk mengatasinya. Pasalnya, fungal acne dan bruntusan memiliki penyebab, gejala, dan cara mengobati yang berbeda. Agar kamu tidak salah dalam mengambil tindakan, yuk cari tahu penyebab, gejala dan cara mengobatinya.

Penyebab fungal acne dan bruntusan

Salah satu perbedaan fungal acne dan bruntusan yang paling mendasar terletak pada penyebabnya.

Penyebab fungal acne dan bruntusan adalah salah satu perbedaan yang paling mendasar diantara keduanya. Fungal acne merupakan “jerawat” yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur Malassezia secara berlebihan pada folikel rambut. Banyak yang menyebut bahwa fungal acne adalah jerawat jamur atau Pityrosporum folikulitis atau Malassezia folikulitis. Berbeda dengan fungal acne, bruntusan juga termasuk jerawat yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri berlebih serta penumpukan sel-sel kulit mati dan minyak yang terperangkap di dalam pori-pori kulit. Bakteri penyebab bruntusan ialah Propionibacterium acnes (P. acnes).

Ukuran fungal acne dan bruntusan

Ukuran fungal acne dan bruntusaan pun berbeda. Fungal acne memiliki ukuran yang relatif sama, sebabnya jamur penyebab fungal acne berukuran sama. Fungal acne sering muncul dalam bentuk komedo putih berukuran kecil yang berkelompok. Sedangkan, jerawat bruntusan biasanya muncul dengan ukuran bentuk yang bervariasi, yakni kecil, sedang, ataupun besar. Bruntusan cenderung tumbuh lebih sedikit, lebih berjarak, dan cenderung tersebar di area kulit.

Lokasi tumbuhnya

Perbedaan lain fungal acne dengan bruntusan adalah lokasi tumbuhnya. Umumnya, fungal acne atau jerawat jamur kerap kali muncul di punggung, dada, dan lengan. Sementara, bruntusan lebih sering tumbuh di area wajah, terutama pada area T wajah yang rentan berminyak, yakni dahi, hidung, dan dagu. Meskipun seperti itu, jerawat bruntusan mungkin saja muncul di leher, dada, punggung, bahu, serta lengan bagian atas.

Gejala fungal acne dan bruntusan

Perbedaan fungal acne dan bruntusan juga dapat dilihat dari gejalanya. Gejala fungal acne yang muncul biasanya disertai dengan rasa gatal. Lain halnya dengan bruntusan, bruntusan jarang sekali menimbulkan rasa gatal.

Cara menghilangkan fungal acne dan bruntusan

Seperti yang telah dijelaskan, fungal acne berbeda dengan bruntusan, termasuk penyebabnya. Cara menghilangkan fungal acne menggunakan pengobatan jerawat yang tidak dapat membuat jerawat jamur hilang, melainkan kondisinya justru dapat semakin parah.

Untuk menghilang fungal acne, Anda dapat menggunakan obat oles yang mengandung ketoconazole, butenafine, dan clotrimazole. Mungkin Anda juga membutuhkan obat minum berupa yang mengandung itraconazole atau fluconazole untuk menghilangkan infeksi jamur serta membersihkan folikel rambut. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-obatan tersebut. Bagi Anda yang mengalami fungal acne juga disarankan untuk menggunakan sampo antiketombe yang mengandung zinc pyrithione dan selenium sulfida sebagai sabun mandi. Untuk mengatasi fungal acne, sebaiknya jangan menggunakan obat antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati jerawat pada umumnya. Obat antibiotik oles dan oral hanya bisa digunakan bagi Anda yang mengalami jerawat bruntusan meradang dan memerah dengan tujuan untuk menghilangkan bakteri berlebih dan peradangan penyebab jerawat. Selain itu, cara menghilangkan bruntusan juga dapat dilakukan dengan mengoleskan obat oles retinoid. 

Perawatan untuk fungal acne dan bruntusan

Perawatan dari luar dapat menggunakan skincare. Skincare untuk fungal acne yang direkomendasikan adalah mengandung asam salisilat dan sulfur. Anda tidak disarankan menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung benzoil peroksida dan asam lemak (asam laurat, asam linoleat, minyak kelapa) karena rentan menyebabkan kulit menjadi kering. Jika mengatasi bruntusan sebaiknya tak hanya mengandung asam salisilat, melainkan juga benzoil peroksida, retinoid, dan isotretinoin.

Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya, minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *