Efek Samping Penggunaan Antibiotik

Kutus Kutus – Kerap membeli antibiotik sendiri saat sedang sakit? Hati-hati, bisa jadi kamu bukannya sembuh namun malah mengalami gejala lain. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa efek samping antibiotik ringan hingga berat yang perlu dipahami!

Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.

Pembeliannya sendiri harus selalu dilakukan dengan resep dokter.

Namun, tak jarang ada oknum yang menjualnya sencara bebas di pasaran.

Padahal jika takarannya salah, obat ini justru bisa menimbulkan efek samping berbahaya, lo.

Yuk, kenali efek samping antibiotik dalam artikel berikut ini!

7 Efek Samping Antibiotik Ringan hingga Berat

1. Gangguan Pencernaan

Efek samping antibiotik pertama yang mungkin terjadi adalah gangguan pencernaan.

Ini meliputi rasa mual, muntah, diare, kram perut, hingga perut yang terasa kembung.

Antibiotik yang kerap menyebabkan efek ini adalah sefalosporin, penisilin, serta fluroquinolon.

Untuk meminimalisirnya, pastikan kamu mengikuti dosis dari dokter dan sudah makan mengkonsumsinya.

2. Resistensi Antibiotik

Tahu gak sih, konsumsi antibiotik yang tidak sesuai dosis bisa mengakibatkan resistensi tubuh. Artinya, kuman dalam tubuh menjadi kebal terhadap obat yang kamu minum.

Kamu tidak dapat lagi menyembuhkannya dengan dosis atau bahkan obat yang sama.

Efek samping ini biasanya terjadi jika kamu tidak meminumnya sampai habis sesuai resep dokter.

Oleh sebab itu, daripada nekat membeli antibiotik kimiawi sendiri, lebih baik konsumsi antibiotik alami dulu saja.

Baca juga : Benarkah Baking Soda Cocok Cegah Asam Urat ?

3. Reaksi Alergi

Sebenarnya reaksi ini jarang terjadi setelah konsumsi antibiotik.

Namun, ketika muncul efeknya bisa sangat berbahaya, Sahabat 99.

Mereka yang alergi terhadap antibiotik dapat mengalami komplikasi seperti syok anafilaktik hingga sesak napas.

Efek ini akan muncul tepat setelah kamu meminum obat antibiotik.

Oleh sebab itu, cek terlebih dahulu risiko alergi yang kamu miliki, ya.

4. Demam atau Meriang

Tubuhmu terasa panas setelah mengkonsumsi antibiotik?

Ini juga merupakan salah satu efek samping antibiotik yang perlu diwaspadai, lo.

Jika demam hanya berlangsung selama satu hari, kamu masih bisa bernapas lega.

Namun jika demam berlangsung lebih dari 1-2 hari, segera konsultasikan ke dokter, ya.

5. Infeksi Jamur

Meski efektif membunuh bakteri, antibiotik tidak dapat mengatasi jamur.

Malah, konsumsinya bisa turut membunuh bakteri baik yang bertugas mencegah infeksi jamur.

Efeknya, infeksi bisa terjadi di vagina, mulut, tenggorokan, serta area rawan lainnya.

Jika mengalami ini, kamu bisa coba mengkonsumsi obat antijamur untuk mengatasinya.

6. Perubahan Warna Gigi

Efek samping antibiotik satu ini sering kali tidak kita sadari jika terjadi.

Pasalnya, kamu harus cermat memerhatikan warna gigi untuk melihat perubahannya.

Jenis antibiotik yang kerap menyebabkan perubahan warna gigi adalah tetrasiklin dan doksisiklin.

Noda yang ditimbulkan bisa permanen jika terjadi pada anak berusia di bawah 8 tahun.

Itulah mengapa konsumsi obat ini dilakukan dengan ketat dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

7. Gejala Tendonitis

Beberapa orang rawan mengalani tendonitis setelah mengkonsumsi antibiotik.

Tendonitis merupakan peradangan pada tendon atau jaringan ikat yang menghubungkan otot ke tulang.

Ini biasanya disebabkan oleh antibiotik seperti ciprofloxacin.

Mereka yang rawan mengalami gejala tendonitis adalah:

Pasien dengan kondisi gagal ginjal;

Orang yang memiliki riwayat transplantasi jantung, paru-paru, atau ginjal;

Orang dengan riwayat penyakit tendon;

Orang yang mengkonsumsi obat-obatan steroid; serta

Berusia lanjut atau di atas 60 tahun.

Pakai Kutus Kutus selalu untuk obat herbal alami, silahkan pesan disini !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *