Dampak yang Bisa Ditimbulkan Dari Gigitan Nyamuk

Kutus Kutus – Kebanyakan bahkan mungkin semua orang pernah digigit nyamuk, tapi dapat menimbulkan reaksi yang berbeda. Dasarnya, gigitan nyamuk tidak menyebabkan dampak yang berarti, tetapi sebagian orang dapat mengalami reaksi cukup parah, bahkan terkena penyakit infeksi.

Apa itu gigitan nyamuk?

Gigitan nyamuk akan menimbulkan benjolan kecil kemerahan pada permukaan kulit. Bekas gigitan serangga ini biasanya Anda temui setelah tidur pada malam hari.
Dari sekian banyak nyamuk yang berkeliaran, hanya nyamuk betina yang menggigit manusia.
Nyamuk betina membutuhkan darah untuk proses berkembang biak. Darah yang diisap melalui mulutnya akan digunakan untuk menghasilkan telur.
Sementara itu, nyamuk jantan tidak membutuhkan darah sebagai makanan. Nyamuk jantan justru hanya membutuhkan nektar bunga.

Kenapa kulit bentol dan gatal setelah digigit nyamuk?

Nyamuk mengisap darah dengan alat pengisap atau probosis yang tampak mirip seperti jarum kecil.
Saat nyamuk betina menggigit Anda, air liurnya akan masuk ke dalam aliran darah. Air liur ini mengandung protein untuk mencegah darah membeku saat sedang mengisap darah.
Protein yang terdapat dalam air liur nyamuk ini terkadang menyebabkan berbagai reaksi pada kulit seperti pembengkakan, kulit kemerahan, dan rasa gatal pada sebagian orang.
Hal ini disebabkan oleh produksi dan pelepasan histamin ke bagian gigitan nyamuk. Histamin bertugas untuk menghilangkan protein dari air liur nyamuk yang dianggap sebagai alergen dari tubuh Anda.

Baca juga : Hindari Meminum Obat-obatan Untuk Atasi Kolesterol Dengan Konsumsi Daun Bawang

Berbagai dampak dari gigitan nyamuk

Saat digigit nyamuk, tubuh Anda akan menunjukkan sejumlah reaksi baik ringan hingga berat.
Untuk melihat seberapa parah dampak yang ditimbulkan dari gigitan nyamuk, Anda dapat melihatnya dari reaksi kulit dan gejala lain seperti berikut ini.

  1. Tidak bereaksi apa pun
    Saat terkena gigitan nyamuk dan kulit tidak bereaksi apa pun, tandanya Anda termasuk satu dari sekian banyak orang yang beruntung karena tidak memiliki alergi.
    Andrew Murphy, MD., anggota American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, seperti dikutip dari Prevention, mengatakan selain menandakan tidak adanya alergi, tubuh juga kemungkinan telah kebal terhadap gigitan nyamuk.
  2. Bentol kecil dan kemerahan
    Jika setelah digigit nyamuk tubuh mengalami benjolan merah kecil, Anda jangan khawatir. Hal ini termasuk dalam reaksi paling umum dan wajar yang kebanyakan orang alami.
    Umumnya, Anda akan mengalami benjolan merah kecil atau benjolan bulat putih dengan titik kecil pada bagian tengahnya.
  3. Bentol besar
    Untuk orang-orang yang lebih sensitif terhadap protein dalam air liur nyamuk, mungkin respons yang timbul setelah digigit nyamuk bisa terlihat agak berbeda.
    Biasanya, reaksi yang timbul berupa benjolan yang cukup besar, agak menonjol, dan berwarna lebih merah daripada bagian dengan kulit di sekitarnya.
    Akan tetapi, hal ini juga bisa muncul sebagai akibat gigitan nyamuk yang mengisap darah terlalu lama pada satu tempat sehingga makin banyak protein yang dilepaskan.
  4. Demam dan gatal-gatal parah
    Apabila setelah digigit nyamuk Anda mengalami bengkak, kulit kemerahan, gatal-gatal parah yang disertai dengan demam, kondisi ini bisa jadi pertanda sindrom skeeter.
    Sindrom skeeter merupakan reaksi sistem imun yang berlebihan terhadap protein dalam air liur nyamuk. Reaksi ini akan menyebabkan pembengkakan berlebihan yang terasa panas, sakit, melepuh, hingga mengeluarkan cairan.
  5. Syok anafilaksis
    Saat terjadi bentol, gatal, bibir membengkak, sulit bernapas, mengi, dan batuk setelah terkena gigitan nyamuk, segeralah lakukan pemeriksaan dokter.
    Hal ini dapat menjadi gejala syok anafilaksis yang merupakan reaksi parah dari alergi, di mana bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran hingga kematian.
  6. Infeksi
    Nyamuk juga menjadi hewan yang menularkan penyakit melalui gigitannya. Sejumlah penyakit infeksi yang menular melalui gigitan nyamuk seperti berikut ini.
  • Demam berdarah dengue (DBD): infeksi virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus dengan gejala demam, sakit kepala, dan mual.
  • Chikungunya: infeksi virus chikungunya dari gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang gejalanya mirip DBD, tetapi disertai nyeri sendi dan otot.
  • Malaria: infeksi parasit Plasmodium dari gigitan nyamuk Anopheles yang menyebabkan demam, sakit kepala, muntah, hingga koma bila tidak segera diobati.
  • Demam kuning (yellow fever): infeksi flavivirus dari nyamuk Aedes dan Haemagogus yang menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kulit kekuningan.

Secara umum, penyakit infeksi yang menular dari gigitan nyamuk dapat berakibat fatal dan berujung kematian bila tidak segera diobati. Penting untuk melakukan pengobatan ke rumah sakit apabila timbul gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot setelah digigit nyamuk.

Anda bisa mengatasi gatal-gatal akibat gigitan nyamuk menggunakan Minyak Kutus Kutus, silahkan pesan disini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *