Bukan Hanya Flu, Penyakit yang Sering Diderita Pada Musim Pancaroba

Kutus Kutus – Perubahan cuaca dapat membuat seseorang lebih mudah terserang penyakit. Ini terjadi karena virus lebih mudah berkembang biak dan bertahan di suhu yang lebih dingin. Artinya, ada lebih banyak virus yang bisa menyebabkan beragam infeksi selama musim pancaroba. Udara dingin juga bisa mengganggu kemampuan sistem imun dalam melawan virus. Sebabnya, pembuluh darah cenderung mengalami penyempitan di suhu yang lebih dingin untuk mempertahankan suhu di organ-organ inti. Secara tidak langsung, kondisi ini menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan virus. Potensi terserang penyakit pun semakin besar karena pada musim pancaroba, orang lebih sering berada di ruang tertutup, seperti di dalam rumah atau kantor. Ini membuat risiko penularan penyakit lebih besar dari satu orang ke orang lainnya. Ketiga alasan tersebut, yaitu meningkatnya jumlah virus, menurunnnya kemampuan sistem imun, dan meningkatnya potensi penularan penyakit, patut membuat kita waspada terhadap kesehatan selama musim pancaroba.

Ada beberapa penyakit yang rentan muncul selama musim pancaroba yaitu:

  • Batuk pilek

 Virus Rhino (Rhinovirus) dan influenza adalah contoh dari sejumlah virus yang semakin berkembang biak selama musim pancaroba. Kedua virus ini umum menyebabkan batuk pilek dan flu. Batuk pilek kerap ditandai dengan hidung meler ataupun tersumbat, batuk-batuk, sering bersin, nyeri otot, meriang, serta demam. Gejala-gejala ini perlu dicermati karena sangat mudah menular, yakni lewat percikan air liur saat penderita batuk atau bersin. 

  • Sakit tenggorokan

 Sakit tenggorokan merupakan salah satu kondisi yang sering muncul selama musim pancaroba. Kondisi ini juga sering terjadi akibat virus yang sama seperti flu dan batuk pilek. Meski demikian, gejalanya berbeda.Gejala sakit tenggorokan bisa berupa rasa nyeri atau gatal pada tenggorokan, susah menelan, hingga perubahan suara yang menjadi parau atau serak.  

  • Migrain

Pada sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Headache and Pain mengemukakan bahwa migrain berkaitan dengan perubahan cuaca. Para peserta riset ini mengalami serangan migrain yang lebih parah saat udara dingin. Mungkin hal itulah yang juga membuat gejala migrain Anda terasa lebih berat selama musim pancaroba, ketika musim kemarau berubah ke musim penghujan. 

  • DBD 

 Selama musim penghujan, suhu udara turun dan menjadi lebih lembap. Hujan pun membawa banyak genangan air.Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan nyamuk lebih mudah untuk berkembang biak, termasuk nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD). Gejala DBD umumnya meluputi demam tinggi terus-menerus dan tanpa batuk, nyeri otot maupun sendi, sakit perut, serta muncul bintik-bintik merah di kulit. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak. 

  • Nyeri sendi

 Nyeri sendiri kerap muncul ketika terjadi perubahan cuaca, khususnya yang berhubungan dengan osteoarthritis. Pada sebuah penelitian yang diadakan selama dua tahun pada beberapa ratus orang Eropa yang mengidap osteoarthiritis mengungkapkan bahwa gejala osteoarthiritis semakin parah ketika udara lebih lembap. Sementara fungsi sendi akan menurun saat terjadi peningkatan tekanan udara (barometrik).Di samping itu, studi tertentu di Inggris juga mengungkapkan hubungan antara cuaca dan nyeri kronis. Hasil analisis awal menunjukkan bahwa gejala sakit ini akan meningkat pada musim penghujan.Menilik dari hasil-hasil penelitian tersebut, tak heran bila keluhan nyeri lebih mungkin terjadi pada musim pancaroba, terutama dari musim kemarau ke musim hujan. Pasalnya, udara yang dingin akan meningkatkan tekanan udara serta kelembapannya. 

  • Perubahan moody

 Di samping fisik, kesehatan mental juga dipengaruhi oleh perubahan cuaca maupun tekanan barometrik. Penelitian tertentu pada sejumlah mahasiswa, memperlihatkan bahwa adanya kaitan antara paparan sinar matahari dan tekanan mentalHasil riset tersebut menunjukkan bahwa tekanan mental meningkat seiring berkurangnya paparan sinar matahari selama perubahan musim. Sedangkan tekanan psikis akan menurun ketika paparan sinar matahari meningkat.Kondisi tersebut juga mungkin berlaku pada peralihan musim kemarau ke musim hujan. Pasalnya, udara dingin dan hujan bisa membuat kebanyakan orang menjadi malas keluar rumah sehingga kurang terpapar cahaya matahari.Apabila Anda merasakan gejala-gejala yang mencurigakan, periksakan ke dokter. Jangan menunda hingga keluhan Anda semakin parah.Anda pun perlu melakukan usaha ekstra dalam menjaga tubuh supaya tetap sehat dan terhindar dari penyakit-penyakit di musim pancaroba.

Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya, minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *