Bahaya Vape yang Tak Jauh Beda dari Rokok

Kutus Kutus – Vape atau rokok elektrik sedang trend di kalangan kaum muda. Namun, tidak sedikit dari mereka yang belum menyadari bahaya pengunaan vape bagi kesehatan tubuh. Pengunaan vape dianggap tidak lebih berbahaya dari merokok. Namun sayangnya, anggapan tersebut kurang tepat. Pasalnya, vape atau rokok elektrik memiliki bahaya yang tak beda jauh dari rokok tembakau.

Meski tidak terdapat kandungan tar dan karbon monoksida, namun vape tetap memiliki kandungan zat berbahaya lainnya. Mulai dari nikotin, asetaldehida, propanal, diasetil, akrolein, formaldehida dan logam berat. Kandungan-kandungan ini hampir sama dengan kandungan yang ada pada rokok tembakau. Oleh karena itu, rokok vape juga mempunyai bahaya atau efek samping yang tak beda jauh dengan rokok tembakau.

Nah, jadi apa saja bahaya penggunaan vape bagi kesehatan tubuh? Yuk, simak informasinya berikut ini.

Membuat Kecanduan

Bahaya vape bagi kesehatan yang pertama adalah mampu membuat pengguna kecanduan atau ketagihan. Sama halnya dengan rokok tembakau, vape juga memiliki kandungan nikotin di dalam. Kandungan inilah yang bisa menyebabkan si pengguna menjadi kecanduan atau ketergantungan.

Nikotin yang ada pada vape mampu merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamin. Tidak tanggung-tanggung, hormon yang dilepaskan dalam jumlah banyak. Sehingga, dapat menimbulkan efek samping ketergantungan. Jadi, vape sebenarnya tidak membantu kalian untuk berhenti merokok. Namun sebaliknya, vape justru membuat kalian menjadi lebih ketergantungan.

Membahayakan Paru-Paru

Kandungan nikotin ini mampu meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru. Tak hanya itu saja, nikotin juga mampu mengurangi kemampuan kinerja jaringan pelindung paru-paru untuk melindungi organ vital. Belum berhenti di situ, diasetil yang ada pada vape juga mampu menimbulkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans atau lebih dikenal dengan paru-paru popcorn (popcorn lung).

Membahayakan Jantung

Tahukah kalian, saat nikotin diserap dan melalui aliran darah, hormon epinefrin (adrenal) mampu dilepaskan akibat rangsangan dari kelenjar adrenal. Pelepasan hormon inilah yang nantinya akan menyebabkan pengguna mengalami gangguan pada tekanan darahnya. Hormon epinefrin ini juga bisa meningkatkan kinerja denyut jantung pengguna vape. Bisa dilihat, bahaya vape tak jauh berbeda jika dibanding dengan rokok tembakau biasa.

Menyebabkan Gangguan pada Janin

Bagi ibu hamil, penggunaan vape baik secara aktif ataupun pasif mampu membahayakan janin yang dikandungnya. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Hal ini karena adanya paparan zat nikotin serta zat berbahaya lainnya di dalam vape. Siapa sangka, zat yang dikira tak berbahaya itu justru bisa mengganggu perkembangan janin.

Di sisi lain, paparan nikotin dan zat berbahaya lainnya juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada anak-anak. Terlebih pada perkembangan otaknya. Sebab, zat nikotin yang terhirup oleh anak-anak bisa mengganggu perkembangan otak serta mempengaruhi daya ingatnya.

Tingkatkan Risiko Terkena Penyakit Kanker

Beberapa gejala dan tanda keracunan nikotin adalah muntah, berkeringat, pucat, gemetar, kejang, mengeluarkan air liur hingga pingsan, Jika kalian menemukan anak dalam kondisi tersebut, segera bawa ke UGD untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan benar. Oleh karena itu, selalu simpan serta buang alat vape dengan benar. Tujuannya agar terhindar dari jangkauan anak-anak dan mencegah si kecil keracunan vape. Jika bisa, sebaiknya segera hentikan kebiasaan vape atau merokok. Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter agar kebiasaan buruk tersebut bisa diubah dengan tepat.

Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya, minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *