Minyak Kutus Kutus – Ketika kulit terluka, darah akan mengalir keluar dalam beberapa waktu dan akhirnya berhenti dan mengering. Proses pembekuan darah ini termasuk mekanisme yang sangat penting pada sistem peredaran darah.
Pasalnya, proses ini penting dalam mencegah terjadinya kehilangan darah dengan jumlah yang banyak akibat luka. Namun demikian, terdapat sebagian orang yang mengalami kelainan dalam pembekuan darah, sehingga dapat memicu kekurangan darah.
Jadi, bagaimana proses terjadinya pembekuan darah? Dan, apa saja kelainan pembekuan darah?
Proses terjadinya pembekuan darah
- Memperkecil diameter pembuluh darah
Ketika perdarahan mulai terjadi, pembuluh darah akan mengkerut dan menyempit untuk mengontrol keluarnya jumlah darah. Pembuluh darah yang mengkerut ini akan mengurangi aliran darah pada area tubuh yang terluka. - Sumbatan trombosit
Jenis komponen sel darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah adalah trombosit (platelet). Tubuh akan mengaktifkan platelet sebagai respons atas munculnya luka. Maka, trombosit ini akan mengeluarkan semacam sinyal kimia yang bisa menarik sel-sel tubuh ke area yang terluka. Platelet dan sel tubuh akan menggumpal, sehinga membentuk sumbatan pada luka. Trombosit atau bisa disebut keping darah ini dapat membantu proses pembekuan darah saat luka karena mengandung struktur berupa protein. Proses ini membutuhkan peran dari protein ernama faktor von Willebrand, yang membuat platelet bisa saling menempel dan menjadi gumpalan. - Terbentuk helai fibrin
Selain itu, ada pula bagian dari komponen darah lainnya seperti plasma darah yang berperan dalam proses pembekuan darah, yaitu fibrinogen. Kerusakan pada pembuluh darah akan mengaktifkan faktor koagulasi di dalam darah. Protein-protein faktor koagulasi akan mendorong produksi fibrinogen. Fibrin adalah helaian protein yang sangat kuat dan terhubung untuk menutup area tubuh terluka. Helaian fibrin akan diproduksi selama berhari-hari hingga berminggu-minggu sampai luka di pembuluh darah tertutup serta sembuh sepenuhnya.
Baca juga: Mitos, Munculnya Memar Secara Tiba-tiba Karena Digigit Jin
Pentingnya proses pembekuan darah
Pembekuan darah atau koagulasi punya peran penting dalam perbaikan pembuluh darah yang terluka sehingga tak terjadi perdarahan. Proses pembekuan darah bisa terjadi berkat adanya faktor koagulasi, yaitu protein dalam plasma darah yang mendorong terjadinya koagulasi. Faktor koagulasi tersebut diproduksi oleh hati dengan menggunakan vitamin K yang diperoleh dari makanan dan diproduksi oleh bakteri baik di usus. Selain itu, proses pembekuan darah adalah bagian penting dari hemostasis, yaitu upaya tubuh mencegah terjadinya perdarahan dari pembuluh darah yang terluka. Di dalam proses hemostasis ini, tubuh juga harus punya kemampuan mengendalikan dan membatasi munculnya perdarahan supaya tidak terjadi gumpalan darah. Jika ada kelainan pada sistem yang mengontrol proses pembekuan darah, dampaknya adalah komplikasi membahayakan nyawa. Darah yang tidak bisa membeku akan menyebabkan perdarahan yang parah hingga kondisi syok. Sementara itu, proses pembekuan darah yang berlebihan juga akan menimbulkan sumbatan. Penyumbatan pembuluh darah bisa mengakibatkan stroke atau serangan jantung.
Jenis-jenis kelainan pembekuan darah
- Penyakit von Willebrand
Kelainan pembekuan darah ini merupakan kondisi yang paling banyak terjadi. Penderita mengalami kondisi keturunan yang kekurangan faktor von Willebrand. Faktor dari penyakit von Willebrand ini berperan penting dalam membetuk sumbatan keping darah. - Hemofilia
Penyebab gangguan pembekuan darah pada penderita hemofilia adalah karena rendahnya jumlah faktor koagulasi dalam darah. Proses pembekuan darah tidak berjalan normal, sedikit benturan saja bisa menyebabkan perdarahan yang banyak, misalnya pada sendi-sendi tubuh. - Defisiensi faktor koagulasi
Ini bergantung dari faktor koagulasi mana yang kadarnya rendah. Umumnya, penderita akan mengalami masalah dengan proses pembekuan darah atau gangguan perdarahan yang abnormal. - Trombofilia
Trombofilia adalah kondisi saat proses pembekuan darah terjadi secara berlebihan. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan zat dalam proses hemostasis. Akibatnya, bekuan atau gumpalan darah terbentuk dan menyumbat aliran darah ke jaringan sekitarnya.
Gejala umum kelainan pembekuan darah
• Timbul memar di kulit yang tak jelas penyebabnya.
• Kerap mimisan.
• Perdarahan yang terlalu banyak saat terjadi luka kecil.
• Perdarahan pada sendi-sendi tubuh.
• Pada perempuan, menstruasi dengan volume darah berlebihan.
Bantu mengobati luka dengan mengoleskannya dengan minyak kutus kutus, pesan di sini.