Atasi Masuk Angin dengan Pilihan Obat Berikut!

Kutus Kutus – Ketika masuk angin, seluruh aktivitas pun terganggu. Perut yang mual serta kepala pusing membuat kita ingin istirahat seharian.
Jika tidak segera diatasi, bisa-bisa aktivitas kita akan terhambat lebih lama. Untuk itu, kita perlu mengnsumsi obat yang dapat menyembuhkan masuk angin. Nah, apa saja obat yang bisa dikonsumsi untuk menyembuhkan masuk angin?

Apa yang Dimaksud Masuk Angin?
Dalam dunia kedokteran, sebenarnya tidak ada istilah masuk angin. Dr. Mulia Sp.PD, menyatakan bahwa istilah masuk angin sebenarnya merujuk pada sekumpulan gejala.
Biasanya seseorang dikatakan masuk angin jika mengalami kondisi seperti tubuh pegal-pegal, kembung, buang angin terus, mual, batuk, flu, merasa kedinginan, dan demam.
Ketika seseorang mulai merasakan satu atau lebih gejala ini, saat itu pula mereka mengklaim bahwa dirinya masuk angin.
Di Indonesia sendiri, kerokan menjadi salah satu cara yang dianggap paling ampuh untuk mengusir masuk angin. Padahal kerokan pun sebenarnya tidak diakui dalam dunia medis.
Anda harus memahami dahulu gejala yang Anda alami serta mengetahiu penyebabnya sebelum mengatasi masuk angin.
Karena gejalanya seringkali serupa dengan flu, berikut berbagai obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala masuk angin.

Obat Penyembuh Masuk Angin

  1. Paracetamol
    Paracetamol atau acetaminophen merupakan obat pereda nyeri yang bisa membantu meredakan masuk angin. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati berbagai nyeri ringan, demam, serta pilek dan flu.
    Anda bisa minum paracetamol yang banyak dijual di pasaran untuk mengatasi masuk angin. Obat paracetamol juga sebaiknya dikonsumsi secara hati-hati. Jangan asal minum obat bila Anda memiliki kondisi medis lainnya seperti masalah pada hati atau ginjal, sedang minum obat-obatan lain, atau memiliki alergi terhadap paracetamol.
    Sebelum mengonsumsinya, perhatikan terlebih dahulu label kemasan dan dosis penggunaannya.
  2. Ibuprofen
    Ibuprofen merupakan salah satu obat penghilang rasa sakit yang mudah ditemukan di pasaran tanpa resep dokter.
    Obat ini termasuk ke dalam obat antiinflamasi non-steroid (NSAID). Beberapa fungsi ibuprofen yaitu:
    • Meringankan rasa sakit seperti sakit gigi, migrain, dan nyeri haid.
    • Mengurangi demam, terutama saat seseorang terkena flu.
    • Meringankan rasa sakit dan peradangan dalam tubuh.
    • Meringankan rasa sakit dan pembengakakan.
    Dibandingkan paracetamol, ibuprofen perlu digunakan dengan lebih hati-hati.
    Anda tidak boleh minum ibuprofen jika pernah mengalami reaksi hipersensitif pada aspirin dan golongan NSAID lainnya, sakit maag, atau memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit hati yang parah.

Baca Juga: Beberapa Indikasi Hormon dalam Tubuh sedang Tidak Stabil

  1. Aspirin
    Aspirin merupakan obat penghilang nyeri yang biasa digunakan untuk mengatasi sakit kepala, sakit gigi, dan sakit karena haid. Obat ini juga bisa digunakan untuk membantu mengobati pilek dan gejala flu lainnya seperti menurunkan demam.
    Tidak seperti ibuprofen dan paracetamol, aspirin tidak bisa diminum oleh anak terutama yang berusia di bawah 16 tahun. Pasalnya, banyak penelitian menunjukkan tentang hubungan antara aspirin dan sindrom Reye.
    Sindrom Reye merupakan penyakit langka yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada hati dan otak.
    Sebagai obat, aspirin bisa menyebabkan berbagai efek samping seperti gangguan pencernaan dan mudah mengalami perdarahan. Ini karena aspirin bersifat mengencerkan darah sehingga membuat Anda terkadang lebih mudah berdarah saat terluka.
  2. Dekongestan
    Dekongestan dapat membantu melegakan hidung yang tersumbat saat masuk angin. Kandungan dalam dekongestan dapat mengecilkan pembuluh darah dan jaringan yang membengkak dalam hidung. Alhasil, Anda bisa bernapas lebih lega.
    Dekongestan tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari pil, semprotan hidung, dan obat tetes seperti oxymetazoline nasal, phenylephrine nasal, dan phenylephine oral.
    Obat dekongestan yang dijual bebas di pasaran umumnya relatif aman. Perlu diingat, obat ini hanya boleh digunakan untuk orang dewasa dan hanya boleh dipakai maksimal lima hari. Dekongestan tidak untuk pemakaian jangka panjang.
  3. Obat antihistamin
    Obat antihistamin bekerja dengan membantu menghambat pelepasan histamin, zat alami yang memunculkan reaksi alergi ketika Anda terpapar alergen. Histamin itu pulalah yang memicu gejala flu saat masuk angin, seperti bersin, batuk, dan pilek.
    Antihistamin yang dijual bebas di pasaran umumnya mengandung bahan-bahan aktif yang relatif aman, di antaranya:
    • brompheniramine (Dimetane),
    • chlorpheniramine (Allerest, Sudafed Plus),
    • clemastine (Tavist),
    • diphenhydramine (Benadryl), dan
    • doxylamine (Aldex AN).
    Perlu berhati-hati, obat yang mengandung antihistamin biasanya menyebabkan kantuk. Sebaiknya jangan mengonsumsi obat ini jika ingin menyetir. Bukan sehat yang didapat malah resiko kecelakaan yang menghantui.
    Selain mengantuk, beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah minum obat antihistamin yaitu mulut kering dan penglihatan yang kabur.

Anda bisa mengurangi gejala masuk angin menggunakan minyak kutus kutus, pesan di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *