Ada Sisi Baik dan Buruk dari Memakan Telur Mentah

Kutus Kutus – Ada banyak menu yang tidak menggunakan telur matang, seperti salad, ramen, sup, hingga resep mayonaise. Kandungan gizinya mirip, hanya saja bahaya makan telur mentah bisa meningkatkan risiko terinfeksi Salmonella.

Namun, bukan berarti Anda tidak bisa mengonsumsi telur mentah sama sekali. Hanya saja, penyerapan protein mungkin lebih rendah. Apabila ingin menghindari risiko terkena infeksi, upayakan mengonsumsi telur yang telah melalui proses pasteurisasi.

Kandungan nutrisi telur mentah

Dalam satu buah telur mentah berukuran besar (50 gram), terdapat kandungan nutrisi berupa:

Kalori: 72

Protein: 6 gram

Lemak: 5 gram

Vitamin A: 9% RDI

Vitamin B2: 13% RDI

Vitamin B5: 8% RDI

Vitamin B12: 7% RDI

Selenium: 22% RDI

Fosfor: 10% RDI

Folat: 6% RDI

Tak hanya itu, telur mentah juga mengandung 147 mg kolin, jenis nutrisi yang penting untuk fungsi otak dan kesehatan jantung. Untuk antioksidan, ada kandungan lutein dan zeaxanthin yang bisa melindungi mata dari risiko penyakit.

Manfaat makan telur mentah

Dengan kandungan tersebut, telur mentah tentunya punya banyak manfaat juga untuk kesehatan. Berikut khasiat yang bisa didapatkan dari telur mentah:

1. Baik untuk kesehatan jantung

Kolesterol baik dan kolesterol jahat ada di dalam telur mentah. Kolesterol baik ini berfungsi untuk menjaga jantung dan aliran darah dari penumpukkan kolesterol jahat.

2. Meningkatkan kerja otak

Telur mentah merupakan sumber kolin yang cukup banyak. Nutrisi ini bisa membantu meningkatkan kerja otak dan mempertahankan kinerjanya lebih lama.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Anda pun bisa mendapatkan vitamin A dan vitamin B 12 dalam telur. Dua nutrisi ini berperan untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

4. Memberikan banyak energi

Mengonsumsi telur mentah memberikan Anda energi yang lebih besar untuk melakukan aktivitas. Pasalnya, telur yang belum diolah ini mengandung protein yang sangat kaya. Di samping itu, ada juga kandungan asam amino esensial untuk tubuh

Beberapa risiko yang mungkin muncul ketika mengonsumsi telur yang belum matang adalah:

1. Kontaminasi bakteri

Telur yang masih mentah atau setengah matang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri Salmonella. Gejala yang muncul bisa berupa kram perut, diare, mual, demam, hingga sakit kepala. Keluhan ini mungkin muncul 6 jam sejak pertama kali mengonsumsi.

Kabar baiknya, risiko mengalami kontaminasi sangat rendah. Namun, sejak tahun 1970-1990 sumber infeksi Salmonella yang paling umum berasal dari cangkang telur yang terkontaminasi.

Sejak itu, dikembangkan teknologi pasteurisasi telur agar lebih mudah dikonsumsi meskipun masih mentah. Proses pasteurisasi ini membantu mengurangi jumlah bakteri dan mikroorganisme lainnya di makanan.

2. Penyerapan protein

Bagi yang mencari sumber makanan tinggi protein, telur tentu menjadi salah satu kandidat. Alasannya karena telur mengandung 9 asam amino esensial yang membuatnya disebut sebagai sumber protein komplet. Meski demikian, mengonsumsi telur mentah bisa mengurangi penyerapan protein berkualitas itu.

Sebuah studi membandingkan penyerapan protein dari telur matang dan mentah pada 5 orang. Hasilnya, 90% protein dari telur matang terserap, namun hanya 50% dari telur mentah. Artinya, tubuh lebih mudah mencerna protein dari telur matang.

3. Penyerapan biotin

Telur juga mengandung biotin, jenis vitamin B7 yang larut air. Fungsinya untuk produksi glukosa dan asam lemak, juga penting bagi ibu hamil. Kuning telur mengandung biotin sementara putih telurnya mengandung protein yang disebut avidin.

Sayangnya, putih telur mentah justru mengikat biotin di usus. Akibatnya, penyerapannya menjadi kurang maksimal. Hal ini tidak terjadi pada telur matang karena panas saat proses pemasakan menghancurkan avidin.

Namun, bukan berarti bahaya makan telur mentah akan langsung membuat Anda kekurangan biotin. Perlu telur dalam jumlah sangat banyak – setidaknya 12 butir per hari – dan dalam jangka waktu lama untuk bisa menyebabkan seseorang mengalami defisiensi biotin.

Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi telur mentah

Di Indonesia, risiko terinfeksi bakteri Salmonella cukup tinggi. Terdapat kelompok orang yang lebih rentan mengalaminya, seperti:

1. Bayi dan anak-anak

Kelompok usia termuda ini lebih rentan terkena infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya belum benar-benar berkembang

2. Ibu hamil

Salmonella bisa menyebabkan kram di rahim hingga memicu terjadinya kelahiran prematur hingga kematian bayi dalam kandungan

3. Orang lanjut usia

Orang berusia di atas 65 tahun lebih rentan terkena infeksi dari makanan, bahkan hingga mengancam nyawa. Faktor lain yang juga berperan adalah kekurangan nutrisi dan penurunan fungsi sistem cerna akibat penuaan.

4. Orang dengan masalah imun

Bagi orang dengan masalah imunitas dan menderita penyakit kronis, mereka lebih rentan terkena infeksi. Contohnya adalah penderita diabetes, HIV, dan kanker.

Kelompok yang rentan di atas sebaiknya menghindari konsumsi telur mentah, termasuk olahannya seperti mayonaise dan es krim.

Gunakan selalu minyak Kutus Kutus untuk kesehatan tubuh yang alami, pesan disini sekarang !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *