6 Masalah Kulit yang Sering Menyerang Kulit Si Kecil

Kutus Kutus – Kulit bayi dikenal lebih sensitif dibanding kulit orang dewasa. Oleh sebab itu, kulit mereka lebih mudah terserang masalah kulit jika tidak diberi perawatan yang tepaat.

Hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kulit pada bayi meliputi panas, dingin, lembap, air liur, keringat, infeksi bakteri ataupun jamur, alergi dan sebagainya.

Umumnya, masalah kulit bayi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus dibutuhkan krim, salep, atau bahkan obat minum dari dokter untuk menyembuhkannya. Berikut 6 masalah kulit yang sering menyerang kulit bayi.

1. Ruam Popok

Ruam popok sering dialami si Kecil karena terlalu lama terpapar popok. Ruam popok terjadi pada 35 persen bayi di bawah usia 1 tahun dan lebih sering terjadi pada usia 9-12 bulan. Hal ini mungkin disebabkan oleh bayi yang sudah aktif merangkak, berdiri, bahkan berjalan, sehingga orang tua lupa untuk mengganti popok.

Selain itu, produksi urine bayi di usia tersebut juga sudah banyak. Sebaiknya ganti popok setiap 2-3 jam untuk menghindari ruam popok.

Gejala ruam popok bisa ditandai dengan ruam kemerahan, dan bersisik di area sekitar popok. Jika sudah parah, kulit dapat terkelupas dan berdarah. Ruam popok juga dapat disebabkan oleh gesekan terhadap bahan popok. Pada kondisi ini juga dapat timbul infeksi bakteri atau jamur.

2. Ruam Panas

Ruam panas atau miliaria merupakan jenis penyakit kulit pada bayi lainnya. Penyakit ini disebabkan tersumbatnya saluran kelenjar keringat bayi yang belum maksimal berkembang.

Akibatnya, pada cuaca yang panas dan tinggi kelembapannya membuat si Kecil mudah berkeringat yang mengakibatkan saluran kelenjar keringatnya tersumbat. Selain itu, miliaria juga dapat terjadi akibat kebiasaan orang tua memakaikan baju atau bedong yang terlalu tebal atau penggunaan baju yang tidak menyerap keringat.

Miliaria ditandai dengan bintik kecil berwarna transparan sampai merah. Gangguan kulit pada bayi ini biasanya banyak terdapat pada daerah punggung dan bokong yang mudah berkeringat.

Mengatasi masalah ini dapat menggunakan krim atau salep. Namun gunakanlah dengan tipis-tipis, jika terlalu tebal maka juga akan menyumbat saluran kelenjar keringat.

3. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah dermatitis yang terjadi di area sekitar kulit kepala, alis, lipatan mata, sekitar hidung atau telinga. Namun, dapat juga terjadi di daerah lain seperti leher, ketiak dan selangkangan.

Masalah kulit pada bayi yang satu ini ditandai dengan bercak berwarna merah muda hingga ke merah dan bersisik pada kulit kepala. Pada bagian lain dapat berupa kulit berminyak yang ditutupi oleh sisik putih atau kuning.

Penyakit ini disebakan produksi minyak berlebihan, pertumbuhan kulit normal yang berlebihan, infeksi sekunder dari jamur, atau stimulasi dari hormon sang ibu ketika bayi masih di dalam kandungan.

Dermatitis seboroik biasanya muncul pada usia beberapa minggu awal dan dapat muncul kembali pada usia 4-6 bulan. Pada beberapa bayi, dermatitis seboroik juga dapat menjadi tanda awal dari dermatitis atopik.

4. Jerawat Bayi

Bayi juga dapat mengalami jerawat, tak hanya orang dewasa saja. Gejalanya mirip dengan jerawat pada orang dewasa, yaitu munculnya bintik merah dan kecil, terutama di bagian dahi dan pipi. Masalah kulit bayi ini biasanya terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kelahiran.

Penyebabnya sendiri diperkirakan karena hormon sang ibu saat hamil yang tersalurkan ke tubuh bayi. Masalah jerawat pada bayi tidak memerlukan penanganan khusus karena umumnya akan berkurang dalam tiga bulan setelah kelahiran. Jangan mengoleskan salep apa pun dan cukup bersihkan wajah bayi seperti biasa.

5. Milia

Milia adalah kondisi munculnya bintik putih kecil pada hidung dan pipi bayi. Penyakit ini paling sering terjadi pada bayi baru lahir. Hingga saat ini, penyebab utama milia masih belum jelas, tetapi kemungkinan karena kelenjar kulit bayi yang masih belum berkembang sempurna.

Biasanya, milia pada bayi akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, yang harus diingat, jangan memencet atau menekan milia karena berpotensi menyebabkan infeksi dan peradangan.

6. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh riwayat keluarga dan berhubungan dengan penyakit lain, yaitu asma maupun alergi.

Biasanya penyakit ini akan muncul pada bagian wajah. Namun, tak menutup kemungkinan muncul pada bagian tubuh lain seperti siku, tangan, lipatan tangan, belakang lutut, serta dada. Gejala kemunculan dermatitis atopik adalah bercak kemerahan, gatal, dengan permukaan kasar dan kulit yang kering.

Pakai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya, minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *