Nutrisi Khusus Lansia, Apa Saja?

Kutus Kutus – Perubahan struktur dan fungsi tubuh, kemampuan kognitif maupun status mental, hingga perubahan pada saluran pencernaan menyebabkan penurunan efektivitas penggunaan zat gizi, sehingga dapat menyebabkan permasalahan gizi yang khas pada lansia.

Menurut WHO lansia dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu :

  • Usia pertengahan (45-59 tahun)
  • Lanjut usia (60-74 tahun)
  • Lansia tua (75-90 tahun
  • Usia sangat tua (> 90 tahun)

Menurut Kementerian Kesehatan RI, lanjut usia dikelompokkan menjadi :

  • Pra lanjut usia (45-59 tahun)
  • Lanjut usia (60-69 tahun
  • Lanjut usia risiko tinggi (≥ 70 tahun atau usia ≥ 60 tahun dengan masalah kesehatan)

Untuk itu Anda perlu mengetahui nutrisi khusus lansia, termasuk susu whey protein sebagai susu nutrisi untuk lansia yang punya peran penting di dalam tubuh sesuai usia tersebut. Apa sajakah itu?

Anda perlu mengatur pola makan dengan jumlah yang cukup untuk mencegah masalah kekurangan atau kelebihan gizi pada lansia. Nutrisi khusus yang dibutuhkan lansia antara lain;

1. Protein

Berdasarkan satu penelitian dari kelompok studi PROT-AGE, lansia sehat dianjurkan mendapatkan jumlah protein lebih tinggi daripada dewasa muda, yaitu sebesar 1-1.2 gram protein/kgBB/hari dari protein berkualitas tinggi seperti WHEY. Sumber protein tersebut bisa didapat dari ikan, telur, ayam, daging sapi, seafood, serta susu. Begitu pula protein nabati dari kacang-kacangan seperti tahu atau tempe. Jangan lupa konsumsi susu whey protein untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada tubuh.

2. Karbohidrat

Sebagai penyumbang energi paling besar, lansia perlu mengonsumsinya sekitar 45-65% dari total kalori per hari. Sumbernya antara lain nasi, mie, bihun, oat, kentang atau ubi. Lansia dianjurkan mengurangi konsumsi gula sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks, dengan indeks glikemik rendah untuk menurunkan kadar LDL, risiko diabetes melitus dan penyakit jantung koroner. Ketika memilih susu untuk lansia, pastikan kandungan gulanya juga tidak terlalu tinggi.

3. Lemak

Lansia dianjurkan konsumsi lemak antara 20-35% dari total kalori yang dibutuhkan. Jika terlalu tinggi, berpotensi menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Konsumsi lemak tak jenuh bisa didapat dari minyak nabati seperti minyak bunga matahari, zaitun dan minyak jagung.

4. Serat

Selain akibat pergerakan usus yang mulai menurun, sembelit atau susah buang air besar pada lansia disebabkan oleh kekurangan serat. Pastikan orang tua Anda mengonsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian yang cukup setiap hari, dan yang tidak boleh ketinggalan adalah susu untuk lansia.

5. Vitamin dan Mineral

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya lansia kurang mengonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E. Lansia juga paling banyak kekurangan mineral kalsium, yang dapat menyebabkan kerapuhan tulang, serta kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia.

6. Air

Kebutuhan air pada lansia tidak hanya didapatkan dari air putih saja, tapi juga bisa dari jus buah, susu dan minuman hangat seperti teh, serta makanan seperti buah-buahan. Kebutuhan air pada lansia perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan aktivitas yang dijalani setiap hari.

Memantau asupan nutrisi khusus lansia perlu diperhatikan dengan baik agar dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mendukungnya untuk terus hidupkan mimpi yang tertunda. Lakukan pengawasan secara berkala serta disesuaikan dengan kemampuan fisik lansia dan jangan lupa mengonsumsi susu nutrisi untuk lansia dan pastikan susu whey protein tersedia untuk mereka.

akai Kutus Kutus yang sudah teruji dan terbukti khasiatnya, minyak herbal alami yang banyak manfaatnya, klik disini untuk pemesanan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *